Langsung ke konten utama

MELEK FINANCIAL


Seberapa sering gaji kita cuma sekedar mampir di dompet lalu pergi menghilang? Seberapa banyak liabilitis yang kira sebagai asset yang akhirnya menjadi pengeluaran rutin bulanan dan menguras penghasilan kita?

Dua dari sekian ratus pertanyaan mengenai sisi financial yang trend dikalangan masyarakat zaman sekarang. Bahwa lebih mudah mengikuti life style dan menambah beban liabilities dibandingkan memperbesar asset riil demi masa depan.

Kenali secara mendasar apa perbedaan asset dan liabilities. Apa pentingnya memperbesar asset dan mengurangi liabilities. Periksa terlebih dahulu pemahaman anda mengenai “uang”. Karena yang menjadi pertentangan hingga sekarang adalah soal kekuatan uang (power). Semakin besar penghasilan yang anda terima berbanding lurus dengan semakin besar pula pengeluaran anda, kenapa? Karena pada saat anda tahu akan adanya tambahan penghasilan, maka otak anda akan merespon dengan tambahan barang yang ingin anda beli dan keleluasaan pengeluaran lebih banyak. Salah satu nasihat yang paling luar biasa dari seorang guru para jutawan “ Robert T Kiyosaki” adalah bekerjalah untuk belajar bukan bekerja untuk uang. Karena jika anda bekerja untuk uang maka anda menyerahkan kekuatan itu untuk majikan anda. Apabila ingin kekuatan itu kembali apada anda maka belajarlah untuk memegang kendali dan mulai miliki IQ financial.

Fokus pendidikan kita sekarang adalah menyiapkan anak muda untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dengan mengembangkan keterampilan pelajaran. Hidup mereka akan berputar disekitar gaji. Kenyataannya bukan besarnya gaji yang membuat anda kaya namun lebih kepada cara atau kebiasaan anda dalam membelanjakan “uang”. IQ Financial sesungguhnya adalah sinergi dari banyak ketrampilan dan talenta namun bukan tidak mungkin hal itu dikembangkan dan dipelajari. Sehingga yang tercipta bukanlah sekedar mengetahui apa itu “uang” namun lebih memahami “uang”. Bagaimana kebiasaan membelanjakan dan menyimpan. Melek financial hanyalah kemampuan untuk membaca dan memahami laporan financial. Kemampuan ini mengizinkan anda untuk mengenali kekuatan dan kelemahan bisnis apapun. Aturan dasar dari kemampuan ini adalah mengetahui perbedaan antara asset dan liabilities. 

Pasar naik dan turun, perekonomian tumbuh dan hancur. Dunia selalu menawari anda peluang sepanjang hidup. Peluang besar tidak dilihat oleh mata namun dilihat dengan pikiran. Semakin dunia berubah semakin tekhnologi bertambah canggih semakin banyak pula peluang bagi anda untuk merasakan keterjaminan secara financial khususnya generasi yang akan datang. Jadi mengapa masih bingung untuk mengembangkan kecerdasan financial? Apa yang anda ketahui itulah kekayaan terbesar anda, apa yang tidak anda ketahui itulah resiko terbesar anda dan selalu ada resiko dalam hal apapun.


Banyuwangi,

Karya


Hidayatul Husna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percayalah Tuhan Maha Tahu

Nak, teruslah berjalan walau jalanmu tampak tak elok dipermulaan. Yakinlah, jika jalan itu kau telusur lebih lama dan lebih sabar dari orang lain, maka kelak kau akan menjadi penuntun bagi saudara-saudaramu yang memilih jalan sama sepertimu saat ini. Teruslah, bukankah keheningan dan hingarbingar selalu ada Tuhan? Publik sudah kian sadar bahwa pendidikan penting untuk dikejar. Tengok saja dikampung-kampung, saking semangatnya mendidik anak, sejak diusia dini anak-anak desa sudah diajak les calistung. Dunia bermain semakin sesak didesak agenda-agenda dibalik “demi masa depan anak”. Jika dunia anak-anak yakni dunia bermain semakin hilang, maka jangan sambat nantinya ketika usia dewasa, mereka tetap kekanak-kanakan. Namun, semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya pendidikan tak selalu berbanding lurus dengan stigma positif tentang segala yang ada didunia pendidikan. Mulai dari sekolah, tenaga kependidikan, sampai guru yang paling banyak mendapat sorotan. Tahukah anda begitu berat...

KENANGAN TERINDAH

Terlewat manis memang semua hal yang telah terlewati, kenangan yang membombardir dan mengambil alih fikiran hingga tercipta suatu perasaan rindu yang teramat sangat. Setiap moment yang telah dilalui tak luput dari ingatan yang mengingat itu semua. Aku menyerah untuk melawan semua itu agar tak kuingat, nyatanya rasa rindu dan bahagia bersatu menjadi satu ketika hal ini kembali teringat. Ku syukuri apapun kenangan yang pernah kulalui, entah baik ataupun buruk karena Allah telah berkenan membuatku merasakan hal itu semua hingga Aku bisa menjadi dewasa dan bisa diandalkan seperti sekarang ini. Walaupun dulu penuh dengan tangisan ataupun tawa yang tiada henti sekarang akhirnya membuatku tersenyum. Lalu kenangan mengenai apa? Apa yang telah kulewati hingga Aku seperti sekarang? Sesakit apa luka yang pernah kurasa hingga sekarang aku mampu mentolelir rasa sakit dan tak mudah mengeluh lalu berhenti ditengah perjalanan? Hal yang patut sekali Ku syukuri atas semua kejadian itu adalah kekuat...